Langsung ke konten utama

Hanya merindukan


Malam ini sunyi. Sudah tengah malam. Aku ditemani gelap dan sedikit penerangan dari lampu tidur di kamarku. Aku berbaring di dalam balutan selimut. Sendirian. Seperti biasa, aku menghabiskan waktu dengan bermain apa saja yang ada di hpku.

Aku asyik melihat isi-isi sosmed itu. Tersenyum. Tertawa sedikit. Lalu terdiam. Satu persatu kenangan muncul diingatanku. Menyesakkan dada. Banyak hal yang membuatku terdiam. Terutama kenyataan bahwa aku tidur sendiri malam ini. Aku rindu sosok yang biasanya menemaniku tidur di rumah ini.

Aku teringat. Tidak ada lagi yang ku peluk saat tidur. Tidak ada lagi yang bisa ku usili saat orang itu sedang tidur. Tidak ada lagi yang ku cubit pipinya saat aku sedang usil. Tidak ada lagi suara imut dirinya. Aku merindukannya. Aku rindu setiap moment dengannya. Sungguh, aku hanya merindukanmu.

Tadinya, aku tidak pernah menangis di malam hari seperti ini. Karena, setiap kali aku ingin menangis, aku selalu melihat sosoknya yang membuat aku kuat. Aku sebagai kakak yang baik harus menunjukkan sikap kuatku. Kalau aku menangis, dia bagaimana? Tapi sekarang, hampir tiada hari tanpa suara tangisku di kamar ini. Menangis tersedu-sedu karena tidak akan ada yang tahu lagi kalau aku sedang menangis. Tidak akan ada yang tahu aku serapuh ini. Aku bisa menangis sepuas yang aku mau.

Aku tidak akan tahu sampai kapan aku akan begini. Mengingat ibu, lalu menangis. Mengingat adik, menangis juga. Mengingat semua, menangis lagi. Iya, aku lemah.

Kadang aku berharap agar aku bisa mengulang waktu kembali. Dimana semua masih utuh. Kami, masih keluarga yang bahagia. Atau saat dirinya ingin pergi agar aku bisa menahannya lebih lama lagi dan tidak meninggalkan kita. Aku membutuhkanmu. Tidak bisa tidak ada dirinya, mereka semua. Tapi, aku tidak bisa mengulang waktu. Kalimat itu hanya menyakitkan saja.

Aku tahu aku tidak sendiri. Tapi tetap saja, rasanya seperti sendiri. Kenapa aku ditinggalkan? Di rumah yang tidak bisa ku sebut rumah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembahasan Mean,Median,Modus

Modus (Mo)  adalah Ukuran data yang sering muncul atau Frekuensi yang paling banyak. Median (Me)  Nilai tengah dari kumpulan data yang telah diurutkan, jika jumlah data Ganjil maka Nilai Median adalah satu nilai yang berada ditengah urutan, namun jika jumlah data Genap maka Mediannya adalah hasil penjumlahan dua nilai yang berada ditengah urutan data, kemudian hasilnya dibagi dua. Mean  adalah jumlah semua ukuran dibagi banyaknya ukuran atau jumlah semua data dibagi dengan banyaknya data. Menghitung Mean, Modus dan Median Data Tunggal Contoh Soal: Hasil ulangan mata pelajaran STATISTIKA yang didapat dari salah seorang murid, selama 1 semester, adalah: 8 , 8 , 7.5, 6.5 , 9 , 6 , 6.5 , 8 , 7.5 , 8 , 9 , 7 Berapa nilai rata-rata (Mean), Modus dan Median dari data tunggal diatas? Jawab : Mean (Nilai rata-rata) Mean = (8+ 8 + 7.5 + 6.5 + 9 + 6 + 6.5 + 8 + 7.5 + 8 + 9 + 7) : 12 Mean = 91 : 12 Mean = 7,53 Nilai rata-rata (Mean) yang didapat murid tersebut adalah: 7,3 Median Unt

Tugas Etika Dan Profesi Pertemuan 2

Peraturan dan Regulasi (UU No. 36 Tentang Telekomunikasi Didalam UU No. 36 telekomunikasi berisikan sembilan bab yang mengatur hal-hal berikut ini; Azas dan tujuan telekomunikasi, pembinaaan, penyelenggaraan telekomunikasi, penyidikan, sanksi administrasi, ketentuan pidana, ketentuan peralihan dan ketentuan penutup. Undang-Undang ini dibuat untuk menggantikan UU No.3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi, karena diperlukan penataan dan pengaturan kembali penyelenggaraan telekomunikasi nasional yang dimana semua ketentuan itu telah di setujuin oleh DPRRI. UU ini dibuat karena ada beberapa alasan, salah satunya adalah bahwa pengaruh globalisasi dan perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat cepat telah mengakibatkan perubahan yang mendasar dalam penyelenggaraan dan cara pandang terhadap telekomunikasi. Dengan munculnya undang-undang tersebut membuat banyak terjadinya perubahan dalam dunia telekomunikasi, antara lain : Telekomunikasi merupakan salah satu infrastruktur penting

Pertemuan

Pertemuan, Seperti bergantinya siang dan malam Seperti matahari yang digantikan bulan Seperti pelangi yang menggantikan hujan Pertemuan, Perpisahan menanti di depan Seperti kau dan aku Tidak semua pertemuan itu menyatukan