“Suatu kerangka karangan yang baik tidak di buat satu sekali, penulis akan selalu berusaha menyempurnakan bentuk yang pertama sehingga bisa diperoleh bentuk yang lebih baik, demikian seterusnya. Seorang penulis yang sudah biasa dengan tulisan-tulisan yang kompleks akan dengan mudah menyusun suatu kerangka karangan yang baik. Namun, sebelum seorang penulis yang baru mahir menyusun sebuah kerangka karangan diperlukan beberapa tuntutan.” (Keraf, 1970: 133).
Langkah-langkah sebagai tuntutan yang harus diikuti adalah sebagai berikut:
a) Rumuskan tema yang jelas berdasarkan suatu topik dan tujuan yang akan dicapai melalui topik tadi. Tema yang dirumuskan untuk kepentingan suatu kerangka karangan haruslah berbentuk tesis atau pengungkapan maksud.
b) Langkah yang kedua adalah mengadakan inventarisasi topik-topik bawahan yang dianggap merupakan perincian dari tesis atau pengungkapan maksud tadi.
c) Penulis berusaha mengadakan evaluasi semua semua topik yang telah tercatat pada langkah kedua di atas.
d) Untuk mendapatkan sebuah kerangka karangan yang sangat terperinci, maka langkah kedua dan ketiga dikerjakan berulang-ulang untuk menyusun topik-topik yang lebih rendah tingkatannya.
e) Setelah semuanya siap, masih dilakukan langkah yang terakhir yaitu menentukan sebuah pola susunan yang paling panjang dan cocok untuk mengurutkan semua perincian dari tesis atau pengungkapan maksud sebagai yang telah diperoleh dengan menggunakan langkah-langkah di atas. (Gorys Keraf, 1970:134).
Sumber : http://abanx-gian.blogspot.co.id/2015/11/penyusunan-kerangka-karangan.html
Komentar
Posting Komentar