Langsung ke konten utama

Tugas Etika Profesi 3

Model Pengembangan Standar Profesi


ACM atau Asosiasi untuk Permesinan Komputer adalah sebuah serikat ilmiah dan pendidikan komputer pertama di dunia yang didirikan pada tahun 1947. Anggota ACM sekitar 78.000 terdiri dari para profesional dan para pelajar yang tertarik akan komputer. ACM bermarkas besar di Kota New York. ACM diatur menjadi 170 bagian lokal dan 34 grup minat khusus (SIG), di mana mereka melakukan kegiatannya. ACM telah menciptakan sebuah perpustakaan digital di mana ia telah membuat seluruh publikasi yang tersedia. ACM perpustakaan digital merupakan koleksi terbesar di dunia informasi mengenai mesin komputasi dan berisi arsip jurnal, majalah, prosiding konferensi online, dan isu-isu terkini ACM publikasi. Layanan online termasuk forum yang disebut Ubiquity dan Tech News mencerna, baik yang berisi informasi terbaru tentang dunia IT.
            ACM memiliki empat “Boards“ yaitu :
1.      Publikasi
2.      SIG Governing Board
3.      Pendidikan
4.      Badan Layanan Keanggotaan


2.3.2 IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers)
IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineer) merupakan asosiasi professional terbesar di dunia yang didedikasikan atau dibuat untuk memajukan inovasi teknologi dan kesempurnaan untuk kepentingan kemanusiaan. IEEE adalah sebuah organisasi profesi nirlaba yang terdiri dari banyak ahli di bidang teknik yang mempromosikan pengembangan standar-standar dan bertindak sebagai pihak yang mempercepat teknologi-teknologi baru dalam semua aspek dalam industri dan rekayasa (engineering), yang mencakup telekomunikasi, jaringan komputer, kelistrikan, antariksa, dan elektronika.
Saat ini IEEE Indonesia Section memiliki beberapa chapter, yaitu:
·         Chapter Masyarakat Komunikasi (Communications Society Chapter).
·         Chapter Masyarakat Sistim dan Sirkuit (Circuits and Systems Society Chapter).
·         Chapter Teknologi Bidang Kesehatan dan Biologi (Engineering in Medicine and Biology Chapter).
·         Chapter Gabungan untuk Masyarakat Pendidikan, Masyarakat Peralatan Elektron, Masyarakat Elektronik Listrik, dan Masyarakat Pemroses Sinyal (Join Chapter of Education Society, Electron Devices Society, Power Electronics Society, SignalProcessing Society).
Proses pembangunan IEEE standar dapat dipecah melalui tujuh langkah dasar yaitu:
1.      Mengamankan Sponsor
2.      Meminta Otorisasi Proyek
3.      Perakitan Kelompok Kerja
4.      Penyusunan Standard
5.      Pemungutan suara
6.      Review Komite
7.      Final Vote
2.3.3 Perbandingan ACM dan IEEE Computer Society

1. ACM(Association for Computing Machinery)
-Berfokus pada ilmu komputer teoritis dan aplikasi pengguna akhir.
-ACM adalah ilmuwan computer.

2. IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers)
-Lebih memfokuskan  pada masalah-masalah hardware dan standardisasi.
-IEEE adalah untuk insinyur listrik

Meskipun subkelompok terbesar adalah IEEE Computer Society, tentu saja ada tumpang tindih yang signifikan antara kedua organisasi, dan mereka kadang-kadang bekerjasama dalam proyek-proyek seperti pengembangan kurikulumilmu computer.

2.4 Standardisasi Profesi TI menurut SRIG-PS SEARCC.
Ada lagi jenis pengelompokan lain untuk pekerja di kalangan teknologi informasi. Yang sering digunakan adalah pengklasifikasian strandardisasi profesi di bidang Teknologi Informasi menurut SRIG-PS SEARCC.
SEARCC (South East Asia Regional Computer Confideration) merupakan suatu forum/badan yang beranggotakan himpunan profesional IT (Information Technology) yang terdiri dari 13 negara. SEARCC dibentuk pada Februari 1978, di Singapore oleh 6 ikatan komputer dari negara-negara tetangga seperti Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Philipine, Singapore dan Thailand. Indonesia sebagai anggota SEARCC tersebut telah aktif turut serta dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh SEARCC . Salah satunya adalah SRIG-PS (Special Regional Interest Group on Profesional Standardisation), yang mencoba merumuskan standardisasi pekerjaan didalam dunia Teknologi Informasi.
Bahwa pada umumnya terdapat dua pendekatan dalam melakukanklasifikasi pekerjaan ini yaitu :
> Model yang berbasiskan industri atau bisnis. Pada model ini pembagian pekerjaan diidentifikasikan oleh pengelompokan kerja di berbagai sektor di industri Teknologi Informasi.
>Model yang berbasiskan siklus pengembangan sistem. Pada model ini pengelompokkan dilakukan berdasarkan tugas yang dilakukan pada saat pengembangan suatu sistem.

2.5 Standar Profesi di Indonesia dan Regional
Berdasarkan perkembangan Teknologi Informasi secara umum, serta kebutuhan di Indonesia serta dalam upaya mempersiapkan diri untuk era perdagangan global. Beberapa usulan dituangkan dalam bab ini. Usulan-usulan tersebut disejajarkan dengan kegiatan SRIG-PS (SEARCC), dan IPKIN selaku perhimpunan masyarakat komputer dan informatika di Indonesia. Juga tak terlepas dari agenda pemerinta melalui Departemen terkait.

Langkah-langkah yang diusulan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
  1. Penyusunan kode etik profesional Teknologi Informasi
  2. Penyusunan Klasifikasi Pekerjaan (Job) Teknologi Informasi di Indonesia
  3. Penerapanan mekanisme sertifikasi untuk profesional TI
  4. Penerapan sistem akreditasi untuk Pusat Pelatihan dalam upaya Pengembangan Profesi
  5. Penerapan mekanisme re-sertifikasi
2.5.1 Promosi Standard Profesi Teknologi Informasi
Beberapa rencana kegiatan SRIG-PS pada masa mendatang dalam upaya memasyarakatkan model standardisasi profesi dalam dunia TI adalah :
  1. Distribusi dari manual SRIG-PS di SEARCC"96 di Bangkok.pada bulan Juli 1996
  2. Promosi secara ekstensif oleh para anggota dari 1996-1997
  3. Presentasi tiap negara yang telah benar-benar mengimplementasikan standard yang berdasarkan model SRIG-PS, pada SEARCC'97 di New Delhi. Ini merupakan penutupan phase 2 dari SRIG-PS.
2.5.2 Rencana strategis dan operasional untuk mempromosikan implementasi dari rekomendasi SRIG-PS di negara-negara anggota SEARCC.

Promosi ini memiliki berbagai sasaran, pada tiap sasaran tujuan yang ingin dicapai adalah berbeda-beda.
  1. Pemerintah, untuk memberi saran kepada pemerintah, dan pembuat kebijaksanaan dalam bidang TI dalam usaha pengembangan sumber daya manusia khususnya bidang TI.
  2. Pemberi Kerja, untuk membangkitkan kesadaran di antara para pemberi kerja tetang nilai-nilai dari standard profesional dalam meningkatkan kualitas profesional TI.
  3. Profesional TI, untuk mendorong agar profesional TI, dari negara anggota melihat nilai-nilai snatndar dalam profesi dak karir mereka.
  4. Insitusi dan Penyusun kebijaksanaan Pendidikan, untuk memberi saran pada pembentukan kurikulum agar dapat memenuhi kebutuhan dan standard profesional di regional ini dalam Teknologi Informasi.
  5. Masyarakat Umum, untuk menyadarkan umum bahwa Standard Profesional Regional adalah penting dalam menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas.
Untuk mempromosikan model standardisasi dalam dunia TI ini, SEARCC memiliki berbagai perencanaan kampanye antara lain :
  1. Publikasi dari Standard Profesional Regional diterbitkan di seluruh negara anggota
  2. Presentasi secara formal di tiap negara anggota
  3. Membantu implementasi standard di negara-negara anggota
  4. Memonitor pelaksanaan standard melalui Himpunan/Ikatan nasional
  5. Melakukan evaluasi dan pengujian
  6. Melakukan perbaikan secara terus menerus
  7. Penggunaan INTERNET untuk menyebarkan informasi mengenai standard ini
Untuk mengimplementasi promosi di Phase 2, SRIG-PS memperoleh dana bantuan yang akan digunakan untuk :
  1. Biaya publikasi : disain, percetakan dan distribusi
  2. Presentasi formal di negara anggota
  3. Membantu implementasi standar di negara anggota
  4. Pertemuan untuk mengkonsolidasi, memonitor, dan bertukar pengalaman
2.6 Pembentukan Standar Profesi Teknologi Informasi di Indonesia
Dalam memformulasikan standard untuk Indonesia, suatu workshop sebaiknya diselenggarakan oleh IPKIN. Partisipan workshop tersebut adalah orang-orang dari industri, pendidikan, dan pemerintah. Workshop ini diharapkan bisa memformulasikan deskripsi pekerjaan dari klasifikasi pekerjaan yang belum dicakup oleh model SRIG-PS, misalnya operator. Terlebih lagi, workshop tersebut akan menyesuaikan model SRIG-PS dengan kondisi Indonesia dan menghasilkan model standard untuk Indonesia. Klasifikasi pekerjaan dan deskripsi pekerjaan ini harus diperluas dan menjadi standard kompetensi untuk profesioanal dalam Teknologi Informasi.
Persetujuan dan pengakuan dari pemerintah adalah hal penting dalam pengimplementasian standard di Indonesia. Dengan demikian, setelah standard kompetensi diformulasikan, standard tersebut dapat diajukan kepada kepada Pemerintah melalui Menteri Tenaga Kerja. Selain itu standard tersebut juga sebaiknya harus diajukan kepada Menteri Pendidikan dengan tujuan membantu pembentukan kurikulum Pendidikan Teknologi Informasi di Indonesia dan untuk menciptakan pemahaman dalam pengembangan model sertifikasi.
Untuk melengkapi standardisasi, IPKIN sudah perlu menetapkan Kode Etik untuk Profesi Teknologi Informasi. Kode Etik IPKIN akan dikembangkan dengan mengacu pada Kode Etik SEARCC dan menambahkan pertimbangan-pertimbangan yang sesuai dengan kondisi di Indonesia.
Selanjutnya, mekanisme sertifikasi harus dikembangkan untuk mengimplementasikan standard kompetensi ini. Beberapa cara pendekatan dari negara lain harus dipertimbangkan. Dengan demikian, adalah penting untuk mengumpulkan mekanisme standard dari negara-negara lain sebelum mengembangkan mekanisme sertifikasi di Indonesia.


Tulisan Saya



10 detik saja

Haduuh ada kejadian lucu yang bikin aku gak enak hati banget dan juga sdikit malu.
Kapan hari tukang insinyur ultah, kami undang keluarga kakak ipar makan diapt decelles, sekeluarga ipar diundang smua termasuk 2 anak perempuan yang sudah dewasa.

Nah salah satu anak perempuannya ini bulan maret kmaren, bawa pacar barunyanya (baru 4 bulan) buat dikenalin ke sluruh kluarga besar, mreka kliatan begitu jatuh cinta dan kliatannya juga gak main2. Dalam pikiranku udah kliatan undangan kawinan dari mreka aja nih saking ngeliat mreka saling gelayutan begitu :p Makanya itu pas aku undang kluarga mreka aku berasumsi ponakan yang satu ini pasti datang ama cowoknya dong, namanya juga masih baru pasti gandeng renteng kmana mana.

Eeeeh lha kok kenyataannya jauh beda...
Kebetulan ini ponakan datang paling akhir, dia agak telat datangnya, pas aku buka pintu, aku liat dia datang sendirian, spontan aku tanya, 'kamu sendirian?' 'iya' jawabnya, seblom aku sempet mikir udah kluar pertanyaan lagi dari mulutku 'Lha, pacarmu mana ?' dia agak kaget ama pertanyaanku lalu air mukanya berubah yang aku gak bisa baca apa dia kaget, BT, ato anggap aku stupid yang jelas dia balas pertanyaanku dengan kalimat ini 'oooh aku sudah enggak sama dia lagi, tapi smuanya baik kok'.
Rasanya aku sperti kena petir... hi hi hi hi. Cepet banget pacarannya cuman brasa 10 detik saja.
Dalam waktu cuman hitungan bulan itu mreka sudah tidur bareng, dikenalin ama kluarga, energi, waktu, uang sudah terbuang sia sia, hadoooh eman eman. Masalahnya ini ponakan sudah umur 30 tahun, tiap kali curhat pengen ketemu mr. right tapi gak dapat dapat katanya.
Aku dalam hati bilang ya gimana mau dapat mr. right wong kamunya cari mr. perfect yang sukses, trus gaya pacarannya juga begitu. Pingin banget kasih advice kalo mr. perfect itu tidak ada, dst dst tapi dia kan juga sudah dewasa, pasti sudah tau semua hal itu.

Di acara makan malam ditempat kami itu, ponakan ini 'menjauh«, dariku, mungkin dia takut aku tanya macam macam padahal aku bukan tipe orang yang suka bertanya... hi hi hi tapi aku ngerti posisinya mungkin dia sudah bt duluan ama sambutanku, smoga dia gak menjauh selamanya hanya gara gara itu. Asli aku malu banget ama kebodohanku. I wish i could turn back the time... Aiiih nyesel banget!

Ini yang jadi pelajaran buatku, untuk gak lagi berasumsi tentang apapun.

Hanya merindukan

Malam ini sunyi. Sudah tengah malam. Aku ditemani gelap dan sedikit penerangan dari lampu tidur di kamarku. Aku berbaring di dalam balutan selimut. Sendirian. Seperti biasa, aku menghabiskan waktu dengan bermain apa saja yang ada di hpku.

Aku asyik melihat isi-isi sosmed itu. Tersenyum. Tertawa sedikit. Lalu terdiam. Satu persatu kenangan muncul diingatanku. Menyesakkan dada. Banyak hal yang membuatku terdiam. Terutama kenyataan bahwa aku tidur sendiri malam ini. Aku rindu sosok yang biasanya menemaniku tidur di rumah ini.

Aku teringat. Tidak ada lagi yang ku peluk saat tidur. Tidak ada lagi yang bisa ku usili saat orang itu sedang tidur. Tidak ada lagi yang ku cubit pipinya saat aku sedang usil. Tidak ada lagi suara imut dirinya. Aku merindukannya. Aku rindu setiap moment dengannya. Sungguh, aku hanya merindukanmu.

Tadinya, aku tidak pernah menangis di malam hari seperti ini. Karena, setiap kali aku ingin menangis, aku selalu melihat sosoknya yang membuat aku kuat. Aku sebagai kakak yang baik harus menunjukkan sikap kuatku. Kalau aku menangis, dia bagaimana? Tapi sekarang, hampir tiada hari tanpa suara tangisku di kamar ini. Menangis tersedu-sedu karena tidak akan ada yang tahu lagi kalau aku sedang menangis. Tidak akan ada yang tahu aku serapuh ini. Aku bisa menangis sepuas yang aku mau.

Aku tidak akan tahu sampai kapan aku akan begini. Mengingat ibu, lalu menangis. Mengingat adik, menangis juga. Mengingat semua, menangis lagi. Iya, aku lemah.

Kadang aku berharap agar aku bisa mengulang waktu kembali. Dimana semua masih utuh. Kami, masih keluarga yang bahagia. Atau saat dirinya ingin pergi agar aku bisa menahannya lebih lama lagi dan tidak meninggalkan kita. Aku membutuhkanmu. Tidak bisa tidak ada dirinya, mereka semua. Tapi, aku tidak bisa mengulang waktu. Kalimat itu hanya menyakitkan saja.

Aku tahu aku tidak sendiri. Tapi tetap saja, rasanya seperti sendiri. Kenapa aku ditinggalkan? Di rumah yang tidak bisa ku sebut rumah.

Untitled

Mengapa harus ada pertemuan kalau ada perpisahan?

Amarah dan kecewa. Selalu saja menghampiriku. Entah mengapa. Rasa yang tak sanggup diucapkan. Entah kapan akan berakhir.

Aku lelah. Aku bosan. Kalau harus selalu menebar senyum palsu di wajah ini. Kalau harus selalu mengenakan topeng sebelum pergi keluar.

Hancur. Mungkin satu kata itu yang bisa mendeskripsikan aku. Seorang anak yang lahir diantara dua pihak yang saling menyalahkan. Menentang ego masing-masing. Ayah benar. Begitu juga ibu.

Dulu, kita tidak seperti itu. Semuanya manis. Senyum dan tawa selalu hadir diantara kita. Kemana semua itu sekarang? Kalian tidak tahu, hanya diam dan tangis yang ada dalam diriku.

Aku mencoba mencari kebahagiaanku di luar. Bertemu teman lalu tertawa lalu pulang ke rumah dan bersedih lagi. Begitu setiap harinya.

Saat sunyi dan hening malam datang, aku merindukannya. Keluarga yang utuh. Rumah ayah di ujung sana. Rumah ibu di belahan pulau lainnya. Rumahku disini.

Iya, terkadang aku iri. Saat temanku bercerita tentang family-time mereka. Sementara aku, hanya sendiri di kamarku saja. Aku tahu aku tidak seberuntung mereka.

Terkadang aku bingung, mana yang lebih baik? Orang tuanya berpisah saat mereka masih kecil atau saat mereka sudah remaja yang mengerti arti perpisahan?

i love u

as i lie here next to you

i softly close my eyes
can't think of anything else

your arms feel like home
and you're the home
i always wanted

i love the way it feels
loving gestures of yours
you give me all the glee

i love the way
you hold me tight
and keep me safe

i love it when
you look me in the eyes
i'm so high i could fly

i love your loving eyes
your comfortable arms
your everything

you are
the smile on my face
the laughter in my voice

grow old with me
better or worse
till the end of time

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembahasan Mean,Median,Modus

Modus (Mo)  adalah Ukuran data yang sering muncul atau Frekuensi yang paling banyak. Median (Me)  Nilai tengah dari kumpulan data yang telah diurutkan, jika jumlah data Ganjil maka Nilai Median adalah satu nilai yang berada ditengah urutan, namun jika jumlah data Genap maka Mediannya adalah hasil penjumlahan dua nilai yang berada ditengah urutan data, kemudian hasilnya dibagi dua. Mean  adalah jumlah semua ukuran dibagi banyaknya ukuran atau jumlah semua data dibagi dengan banyaknya data. Menghitung Mean, Modus dan Median Data Tunggal Contoh Soal: Hasil ulangan mata pelajaran STATISTIKA yang didapat dari salah seorang murid, selama 1 semester, adalah: 8 , 8 , 7.5, 6.5 , 9 , 6 , 6.5 , 8 , 7.5 , 8 , 9 , 7 Berapa nilai rata-rata (Mean), Modus dan Median dari data tunggal diatas? Jawab : Mean (Nilai rata-rata) Mean = (8+ 8 + 7.5 + 6.5 + 9 + 6 + 6.5 + 8 + 7.5 + 8 + 9 + 7) : 12 Mean = 91 : 12 Mean = 7,53 Nilai rata-rata (Mean) yang didapat murid tersebut adalah: 7,3 Median Unt

Tugas Etika Dan Profesi Pertemuan 2

Peraturan dan Regulasi (UU No. 36 Tentang Telekomunikasi Didalam UU No. 36 telekomunikasi berisikan sembilan bab yang mengatur hal-hal berikut ini; Azas dan tujuan telekomunikasi, pembinaaan, penyelenggaraan telekomunikasi, penyidikan, sanksi administrasi, ketentuan pidana, ketentuan peralihan dan ketentuan penutup. Undang-Undang ini dibuat untuk menggantikan UU No.3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi, karena diperlukan penataan dan pengaturan kembali penyelenggaraan telekomunikasi nasional yang dimana semua ketentuan itu telah di setujuin oleh DPRRI. UU ini dibuat karena ada beberapa alasan, salah satunya adalah bahwa pengaruh globalisasi dan perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat cepat telah mengakibatkan perubahan yang mendasar dalam penyelenggaraan dan cara pandang terhadap telekomunikasi. Dengan munculnya undang-undang tersebut membuat banyak terjadinya perubahan dalam dunia telekomunikasi, antara lain : Telekomunikasi merupakan salah satu infrastruktur penting

Pertemuan

Pertemuan, Seperti bergantinya siang dan malam Seperti matahari yang digantikan bulan Seperti pelangi yang menggantikan hujan Pertemuan, Perpisahan menanti di depan Seperti kau dan aku Tidak semua pertemuan itu menyatukan