Langsung ke konten utama

Orang pertama penjaga kebun raya bogor

Inilah Orang Indonesia Pertama yang Jadi Kepala Kebun Raya Bogor


Jangan mengaku sudah datang ke Kebun Raya Bogor (KRB) bila Anda belum pernah berfoto di taman Lebak Soedjana Kassan.

Terletak di ujung timur laut KRB, taman ini diciptakan untuk memberi penghormatan kepada Soedjana Kassan, kepala KRB pertama dari Indonesia yang memimpin dari tahun 1959 hingga 1964.

Ya, betul sekali. Walaupun telah berdiri sejak tahun 1817, KRB baru dipimpin dan dikelola oleh orang Indonesia pada tahun 1959. Sebelumnya, taman tersebut berada di bawah wewenang Lembaga Pusat Penyelidikan Alam (LAPA) ketika masa peralihan kekuasaan dari Belanda ke Indonesia.

Kisah perjalanan Soedjana hingga menjadi kepala KRB pun cukup unik. Terlahir sebagai anak seorang pendeta desa yang hanya dapat bersekolah sampai tingkat MULO (setara dengan SMP), Soedjana sudah jatuh cinta dengan tanaman hias, terutama anggrek, sejak muda.

Nama Soedjana mulai berkibar di kalangan pecinta anggrek ketika sedang latihan praktek di suatu perkebunan di Pangalengan. Sebab, semua bibit dan semua tanaman yang hampir mati akan tumbuh subur di bawah perawatannya.

Pada tanggal 1 Februari 1948, Soedjana memulai kariernya di Kebun Raya Bogor di bagian administrasi kebun. Walaupun demikian, dia masih menyempatkan diri untuk bekerja di koleksi anggrek.

Ketika pimpinan LAPA diserahkan kepada orang Indonesia, Soedjana menjadi orang yang dipercaya untuk mengelola KRB.

Merasa tertantang, dia pun mencurahkan seluruh kemampuannya untuk merawat tanaman-tanaman koleksi KRB. Bahkan, Soedjana disebut sebagai orang yang sulit ditemui di kantor. Dia lebih suka berbaur dengan karyawan kebun untuk menunjukkan secara langsung bagai cara merawat tanaman.

Estetika Soedjana yang sulit dicari bandingannya pun tampak pada kebun ciptaannya. Sama seperti pribadinya yang sederhana, kebun Soedjana tidak memiliki kontras yang mencolok, baik dalam komposisi warna mau pun tekstur. Karyanya adalah sebuah kesatuan alam yang terkesan lembut.

Salah satu penggemar karya Soedjana adalah Presiden Sukarno. Beliau kerap kali memanggil Soedjana ke istana untuk menata dekorasi, pajangan bunga, dan kebun. Kepala KRB pertama dari Indonesia ini juga dipercaya untuk menata kebun Hotel Indonesia dan bangunan-bangunan lain yang sehubungan dengan pelaksanaan Asian Games 1962 di Indonesia.

Lalu, ketika Akademi Biologi didirikan pada tahun 1965, Soedjana diminta untuk memberikan kuliah hortikultura. Kepada anak-anak didiknya, dia mulai meninggalkan tanggung jawab administrasi kebun dan secara resmi berhenti sebagai Kepala Kebun Raya Bogor pada tahun 1965 untuk memusatkan perhatiannya pada pekerjaan di kebun.

Kini, 45 tahun telah berlalu sejak Soedjana pensiun pada tahun 1972. Namun, karyanya masih dapat dilihat di KRB. Taman yang dulunya merupakan bekas penimbunan sampah kota madya Bogor tampak apik dengan rancangan burung Garuda Pancasila. Taman tersebut adalah Lebak Soedjana Kassan yang dinamakan demikian untuk mengenang jasa-jasanya. Taman Lebak Soedjana Kassan yang dinamakan demikian untuk menghargai jasa-jasanya.

sumber:http://sains.kompas.com/read/2017/05/17/165305523/inilah.orang.indonesia.pertama.yang.jadi.kepala.kebun.raya.bogor

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembahasan Mean,Median,Modus

Modus (Mo)  adalah Ukuran data yang sering muncul atau Frekuensi yang paling banyak. Median (Me)  Nilai tengah dari kumpulan data yang telah diurutkan, jika jumlah data Ganjil maka Nilai Median adalah satu nilai yang berada ditengah urutan, namun jika jumlah data Genap maka Mediannya adalah hasil penjumlahan dua nilai yang berada ditengah urutan data, kemudian hasilnya dibagi dua. Mean  adalah jumlah semua ukuran dibagi banyaknya ukuran atau jumlah semua data dibagi dengan banyaknya data. Menghitung Mean, Modus dan Median Data Tunggal Contoh Soal: Hasil ulangan mata pelajaran STATISTIKA yang didapat dari salah seorang murid, selama 1 semester, adalah: 8 , 8 , 7.5, 6.5 , 9 , 6 , 6.5 , 8 , 7.5 , 8 , 9 , 7 Berapa nilai rata-rata (Mean), Modus dan Median dari data tunggal diatas? Jawab : Mean (Nilai rata-rata) Mean = (8+ 8 + 7.5 + 6.5 + 9 + 6 + 6.5 + 8 + 7.5 + 8 + 9 + 7) : 12 Mean = 91 : 12 Mean = 7,53 Nilai rata-rata (Mean) yang didapat murid tersebut adalah: 7,3 Median Unt

Pertemuan

Pertemuan, Seperti bergantinya siang dan malam Seperti matahari yang digantikan bulan Seperti pelangi yang menggantikan hujan Pertemuan, Perpisahan menanti di depan Seperti kau dan aku Tidak semua pertemuan itu menyatukan

Kebiasaan buruk yang merusak gigi

Kebersihan mulut itu sangat penting. Memiliki gigi kuat dan sehat bikin senyum terlihat manis. Namun, ada beberapa kebiasaan buruk yang dapat merusak gigi. Jika dibiarkan, gigi akan mudah rapuh. Berikut adalah sembilan kebiasaan buruk yang dapat merusak gigi, seperti dilansirLifemojo. 1. Menggunakan gigi sebagai alat Sebagian orang menggunakan gigi sebagai alat membuka botol atau bungkus makanan. Hal itu dapat menimbulkan efek traumatis pada gigi. Alhasil, gigi jadi lemah dan keropos. 2. Mengunyah es Kebiasaan mengunyah es menyebabkan gigi patah. Jadi, berhenti melakukan hal ini dengan gigi. Biarkan es mencair sendiri dalam mulut. 3. Mengerikiti benda keras Beberapa orang memiliki kebiasaan jelek mengerikiti benda keras, seperti pensil atau pulpen. Hal itu berbahaya bagi kesehatan gigi. 4. Mengisap lemon Asam sitrat dalam lemon dapat menghancurkan mineral penting dari gigi dan mengikis permukaan luar gigi. 5. Menyikat gigi terlalu keras