Langsung ke konten utama

Text Prosedur Kompleks

1. Pengertian Teks Prosedur Kompleks


Teks Prosedur Kompleks adalah teks yang berisi langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan terdapat penjelasan/keterangan dalam langkah tersebut.
2. Tujuan Teks Prosedur Kompleks


Tujuan penulisan Teks Prosedur Kompleks adalah untuk menunjukan atau menjelaskan bagaimana mengerjakan sesuatu dengan langkah-langkah yang urut.

3. Ciri Teks Prosedur Kompleks


3.1. Ciri Umum Teks Prosedur Kompleks

Berisikan langkah-langkah
Disusun secara informatif
Dijelaskan secara mendetail
Bersifat objektif
Langkah berkelanjutan dengan penjelasan
Menggunakan syarat/pilihan
Bersifat universal
Bersifat aktual dan akurat
Bersifat logis
3.2. Ciri Kebahasaan Teks Prosedur Kompleks

Terdapat kalimat imperatif : kalimat yang mengandung perintah
Terdapat kalimat deklaratif : kalimat yang berisi pernyataan
Terdapat kalimat introgatif : kalimat yang berisi pertanyaan
Terdapat bilangan urutan : angka yang menunjukkan urutan
Partisipan manusia secara umum : semua manusia yang ikut serta dalam teks tersebut
Verbal material : Verba atau kata kerja yang mengacu pada tindakan fisik
Verba tingkah laku : Verba yang mengacu pada sikap yang dinyatakan dengan ungkapan verbal (bukan sikap mental yang tampak)
Konjungsi Temporal : Konjungsi yang mengacu pada urutan waktu sekaligus menjadi sarana kohesi teks
Menggunakan kata baku
Menggunakan konjungsi syarat4. Struktur Teks Prosedur Kompleks


Struktur teks merupakan bagian atau cara teks tersebut dibangun. Mungkin masih banyak yang belum tahu kalau struktur teks prosedur disusun oleh bagian tujuan, bagian material, dan diikuti oleh bagian langkah-langkah. Untuk lebih jelasnya bisa lihat dibawah.
Bagian tujuan, berisi tujuan dari pembuatan teks prosedur tersebut atau hasil akhir yang akan dicapai (dapat berupa judul).
Bagian material, berisi informasi tentang alat atau bahan yang dibutuhkan, namun tidak semua teks prosedur terdapat bagian ini (umumnya terdapat dalam resep masakan).
Bagian langkah-langkah, berisi cara-cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Bagian ini biasanya tidak dapat diubah urutannya.
5. Contoh Teks Prosedur Kompleks



Cara Mencuci Pakaian dengan Benar

Mencuci pakaian adalah rutinitas yang biasa kita lakukan sehari-hari. Ini merupakan kegiatan yang mudah dan tampak sepele. Kendati demikian, ada banyak hal yang harus kita perhatikan agar pakaian yang dicuci menjadi benar-benar bersih dan tidak rusak akibat kesalahan-kesalahan tertentu. Berikut ini, saya akan memberikan langkah-langkah tentang bagaimana cara mencuci pakaian menggunakan mesin cuci dengan benar.

1. Taruh pakaian yang akan dicuci ke dalam mesin cuci

Mesin cuci, secara umum mempunyai dua sisi. Sisi sebelah kiri merupakan bagian yang lebih besar dan digunakan untuk mencuci pakaian Anda. Sementara itu, sisi kanan yang mempunyai lubang lebih kecil digunakan untuk mengeringkan pakaian yang telah dicuci.

Pertama, tentu Anda harus mencuci terlebih dahulu. Masukkan pakaian-pakaian ke dalam sisi sebelah kiri. Pastikan tidak ada satupun pakaian yang luntur karena warnanya bisa bercampur antara satu dengan yang lainnya. Kemudian, Anda juga harus memisahkan pakaian yang mudah melar. pakaian-pakaian yang mudah melar seperti sweater akan buruk hasilnya apabila dicuci menggunakan mesin. Cara mencuci seperti itu akan menghasilkan pakaian yang benar-benar melar dan sudah barang tentu tak indah lagi dipandang serta tak nyaman dipakai.

2. Isi air secukupnya

Beri air secukupnya pada sisi kiri dimana Anda telah memasukkan pakaian tadi. Air secukupnya yang dimaksud adalah air tersebut telah menenggelamkan seluruh pakaian. Setelah air dirasa cukup, beri detergen secukupnya dan putar tombol ke arah waktu 10 menit. Nantinya turbin yang ada di dalam mesin cuci akan bergerak memutar dan menggerakkan pakaian Anda.

10 menit kemudian, buang air cucian tersebut dengan memutar tombol ke arah "drain". Setelah pembuangan air selesai, Anda harus memutar tombol tersebut ke arah semula dan isi kembali air sesuai dengan takaran awal tadi. Putar tombol ke arah 10 menit dan biarkan. Ulangi proses tersebut selama 3 kali dengan tujuan agar pakaian Anda bersih dan bebas dari debu atau kotoran yang menempel.

3. Keringkan pakaian

Buka penutup sisi bagian kanan dan ambil pakaian. Masukkan pakaian ke sisi kanan, tutup rapat, dan putar tombol yang ada di bagian atas pengering. Putar hingga ke angka 5, yang berarti prosesnya akan berjalan selama 5 menit. Lakukan proses ini satu kali saja, kemudian jemur pakaian yang telah dikeringkan.


Sumber:http://artikelmateri.blogspot.co.id/2015/11/teks-prosedur-kompleks-pengertian-tujuan-ciri-struktur-contoh.html?m=1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembahasan Mean,Median,Modus

Modus (Mo)  adalah Ukuran data yang sering muncul atau Frekuensi yang paling banyak. Median (Me)  Nilai tengah dari kumpulan data yang telah diurutkan, jika jumlah data Ganjil maka Nilai Median adalah satu nilai yang berada ditengah urutan, namun jika jumlah data Genap maka Mediannya adalah hasil penjumlahan dua nilai yang berada ditengah urutan data, kemudian hasilnya dibagi dua. Mean  adalah jumlah semua ukuran dibagi banyaknya ukuran atau jumlah semua data dibagi dengan banyaknya data. Menghitung Mean, Modus dan Median Data Tunggal Contoh Soal: Hasil ulangan mata pelajaran STATISTIKA yang didapat dari salah seorang murid, selama 1 semester, adalah: 8 , 8 , 7.5, 6.5 , 9 , 6 , 6.5 , 8 , 7.5 , 8 , 9 , 7 Berapa nilai rata-rata (Mean), Modus dan Median dari data tunggal diatas? Jawab : Mean (Nilai rata-rata) Mean = (8+ 8 + 7.5 + 6.5 + 9 + 6 + 6.5 + 8 + 7.5 + 8 + 9 + 7) : 12 Mean = 91 : 12 Mean = 7,53 Nilai rata-rata (Mean) yang didapat murid tersebut adalah: 7,3 Median Unt

Tugas Etika Dan Profesi Pertemuan 2

Peraturan dan Regulasi (UU No. 36 Tentang Telekomunikasi Didalam UU No. 36 telekomunikasi berisikan sembilan bab yang mengatur hal-hal berikut ini; Azas dan tujuan telekomunikasi, pembinaaan, penyelenggaraan telekomunikasi, penyidikan, sanksi administrasi, ketentuan pidana, ketentuan peralihan dan ketentuan penutup. Undang-Undang ini dibuat untuk menggantikan UU No.3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi, karena diperlukan penataan dan pengaturan kembali penyelenggaraan telekomunikasi nasional yang dimana semua ketentuan itu telah di setujuin oleh DPRRI. UU ini dibuat karena ada beberapa alasan, salah satunya adalah bahwa pengaruh globalisasi dan perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat cepat telah mengakibatkan perubahan yang mendasar dalam penyelenggaraan dan cara pandang terhadap telekomunikasi. Dengan munculnya undang-undang tersebut membuat banyak terjadinya perubahan dalam dunia telekomunikasi, antara lain : Telekomunikasi merupakan salah satu infrastruktur penting

Pertemuan

Pertemuan, Seperti bergantinya siang dan malam Seperti matahari yang digantikan bulan Seperti pelangi yang menggantikan hujan Pertemuan, Perpisahan menanti di depan Seperti kau dan aku Tidak semua pertemuan itu menyatukan