A. Bagian-bagian Alinea
Pada umumnya alinea terdiri atas lebih dari satu kalimat. Atau dapat dikatakan bahwa alinea pada umumnya terdiri atas beberapa kalimat. Dari fungsi dan kandunganya, kalimat dalam alinea dapat dipilah-pilah menjadi kalimat topik, kalimat pengembangan, kalimat penutup, dan kalimat penghubung.
Kalimat topik merupakan kalimat yang mengungkapkan gagasan pokok dalam kalimat yang bersangkutan. Oleh kerena itu kalimat topik merupakan bagian yang terpenting. Bagian ini mengarahkan dan sekaligus mengontrol pengembangan alinea. Kalimat topik biasanya terletak di awal alinea. Namun bisa juga kalimat topik itu terletak di tengah alinea yang bersangkutan. Karena kalimat topik merupakan kalimat yang terpenting maka kalimat topik itu hendaknya:
- Merupakan kalimat efektif yang menarik
- Merupakan susunan yang runtut dan logis
1) Pemeliharaan dan penanaman padi dilakukan pada musim yang tepat.
2) Penanaman dan pemeliharaan padi dilakukan pada musim yang tepat.
3) Pengajaran sastra tidak diperoleh melalui bangku ilmiah.
- Merupakan rumusan yang tidak terlalu umum namun juga tidak terlalu spesifik.
Kalimat di atas diketahui bahwa kalimat topik dihasilkan melalui beberapa tahap yaitu perumusan gagasan umum, lalu menspesifikasikan gagasan umum tersebut dan kemudian memperbaiki kata-kata atau susunan kalimatnya.
2. Kalimat Pengembangan
Kalimat pengembangan pada dasarnya adalah kalimat-kalimat yang menguraikan hal-hal yang terkandung dalam topik. Hal ini berarti bahwa kalimat-kalimat pengembangan itu hendaknya berpusat pada kalimat topik agar tercipta adanya kesatuan gagasan. Adanya kalimat pengembangan yang menyeleweng dari kalimat topik hendaknya dihindari. Untuk itu langkah yang harus ditempuh ialah perumusan butir-butir pengembangan secara ringkas di bawah kalimat topik, sehingga terbentuk semacam alinea.
Gagasan pokok yang terkandung dalam kalimat topik pada hakikatnya Merupakan pengungkapan dari :
1. ‘apa yang akan dibicarakan’ dengan mengajukan pernyataan sehubungan
dengan ‘apa yang dibicarakan’, 5
2. jawaban ringkas yang dapat dijadikan butir-butir pengembanganya.
Adapun pertanyaan yang dapat diajukan itu ialah mengenai ‘bagaimana’.
‘mengapa’, dan pertanyaan lain yang relevan.
3. Langkah selanjutnya adalah mengecek apkah butir-butir itu sudah lengkap
ataukah masih ada yang terlewatkan, dan kemudian menyusun kembali
3. Kalimat Penutup
Setelah pengembangan itu sampai pada batas kecukupan, maka alinea itu sebaliknya segera diakhiri. Kalimat yang mengakhiri alinea itu disebut kalimat penutup. Demi terwujudnya kesatuan gagasan, penyusunan kalimat topik hendaknya berdasarkan kalimat-kalimat pengembangan. Dari ketiga contoh kalimat di atas, dapat kita ketahui bahwa kalimat penutup dalam suatu alinea dapat berupa penekanan kembali, kesimpulan dan rangkuman. Dari contoh kalimat di atas diketahui bahwa dalam menyusun kalimat penutup hendaknya didasarkan pada kalimat topik dan kalimat-kalimat pengembangannya. Sebagai contoh :
- Manusia adalah mahluk yang sedikit empedunya, dan panjang umurnya. Kuda juga empedunya. Demikian juga keledai, dan binatang-binatang lainnya yang serupa dengan itu.
Dalam contoh di atas diperlukan berbagai jenis binatang yang sedikit empedunya panjang umurnya. Untuk dapat membuat rampatan, kita hendaknya ingat adanya kata-kata umum dan kata-kata khusus yang dalam tata makna berhubungan secara hiponim pada. Contoh di atas mahluk merupakan kata yang sangat umum, manusia dan binatang merupakan kata yang umum, dan kuda dan keledai merupakan kata yang khusus.
4. Kalimat Penghubung
Demi terwujudnya kesatuan dan kepaduan antara alinea satu dengan alinea lain dalam suatu wacana, maka diperlukan adanya kalimat penghubung. Contoh alinea (a) diawali dengan frase dorongan lain yang secera eksplisit menunjukan adanya hubungan dengan alinea lain disebut kalimat penghubung. Adapun katakata yang dipakai untuk menandai dengan hubungan kalimat lain adalah kata-kata ganti tunjuk: ini, itu, tersebut, demikian, dan sebagainya. Hubungan antara alinea itu sering juga tidak dinyatakan secara eksplisit, tetapi hanya secara implisit. Hubungan antar alinea yang demikian tidak menggunakan kalimat penghubung. Hubungan antaralinea hanya dapat diketahui dari hubungan isinya. Oleh karena itulah, kalimat penghubung itu dalam alinea tertentu diperlukan, dan dalam alinea yang lain tidak diperlukan.
Sumber : http://blog.ub.ac.id/liaakhirunisa/2013/11/23/bagian-bagian-alinea/
Komentar
Posting Komentar