Langsung ke konten utama

Tahapan Pembuatan Novel

Menulis novel bisa jadi merupakan impian banyak orang. Mungkin salah satunya adalah kamu. Sebab selain menyenangkan, tentu ada perasaan bahagia bila karyamu dapat diterbitkan. Jika mungkin malah dibaca banyak orang dan kemudian masuk dalam jajaran novel best seller.
Tetapi kebanyakan dari keinginan itu hanya sebatas keinginan saja. Banyak yang tidak kunjung memulai menulis novelnya sendiri. Alasannya beragam, yang paling sering adalah “saya seorang pemula, tidak tahu bagaimana caranya menulis novel” .
Jika sudah begini maka akan sulit untuk memulai menulis novel. Bahkan untuk membuat beberapa kalimat pembuka saja tidak ada gambaran. Namun jangan khawatir, di sini akan dibahas langkah demi langkah cara menulis novel bagi pemula.
Sebelum memulai menulis novel pertamamu, ada enam tahap yang perlu dilalui. Tahapan tersebut dikelompokkan menjadi tiga proses utama.

1. Proses Awal Menulis Novel

Proses yang satu ini sangat penting dan krusial baik bagi pemula maupun penulis novel senior. Sebab proses ini merupakan pondasi dasar dalam menulis novel. Sama seperti pondasi pada umumnya, tentu haruslah kuat.
Tujuannya agar novel yang diterbitkan nantinya dapat berkesan dan dinikmati pembacanya. Sebab tugas seorang penulis adalah berbagi perasaan pada pembacanya. Jika perasaan itu tersampaikan, maka pembaca akan hanyut dalam cerita di dalamnya.
Proses awal dalam penulisan novel dibagi dalam dua tahap. Tahap pra penulisan dan penyusunan kerangka novel.

Tahap Pra Penulisan Novel

Pada tahapan yang satu ini penulis wajib menggali ide dan menentukan tema. Ide adalah gambaran umum tentang cerita yang ingin ditulis. Sedangkan tema lebih spesifik lagi.
  • Novel yang bagus tidak harus mempunyai ide yang original. Ide mainstream dan ide daur ulang juga bisa dipakai. Contohnya cerita cinta segitiga, persahabatan dan impian.
  • Pastikan tema novelmu jelas. Tema bisa satu unsur atau gabungan dari beberapa unsur. Contohnya cerita percintaan anak basket dengan bintang kelas. Bisa juga horor percintaan antara gadis pemburu vampir dan lelaki berdarah campuran.
  • Jika masih bingung tentang ide dan tema, kamu bisa mencari rujukan dari buku-buku yang sejenis. Contohnya untuk ide dan tema cinta segitiga, persahabatan dan impian bisa merujuk pada novel Winna Efendi.

Penyusunan Kerangka Novel

Setelah mendapatkan ide dan tema yang pas, selanjutnya kamu bisa menyusun kerangka novelmu.

KARAKTER/PENOKOHAN

  • Ciptakan karakter yang unik dalam novelmu. Karakter yang unik bisa membuat pembaca penasaran. Sehingga dapat memancing pembaca untuk terus mengikuti alur cerita di dalamnya.
  • Tulis secara detail mulai dari nama, jenis kelamin, ciri fisik, kepribadian, kebiasaan, hobi dan hal-hal detail lainnya.
  • Tentukan posisi masing-masing karakter. Siapa yang protagonis, antagonis, atau penengahnya. Mana karakter utama, karakter pendukung, atau figuran.
  • Terakhir dan paling penting adalah karakter haruslah manusiawi dan rasional.

SUDUT PANDANG/POINT OF VIEW

  • Tentukan sudut pandang cerita yang akan kamu ambil. Perhitungkan secara matang tingkat keluwesannya.
  • Sudut pandang yang kamu ambil harus dapat menggambarkan adegan-adegan dalam novelmu secara apik.
  • Kamu bisa menggunakan satu atau lebih sudut pandang. Namun ada baiknya pilih satu saja yang paling cocok dengan ceritamu.

ALUR/PLOT

  • Pada dasarnya, hampir semua cerita menggunakan tiga plot dasar. Plot maju, plot mundur, atau gabungan antar keduanya.
  • Masing-masing plot mempunyai kekuatan penggambaran tersendiri. Maka unsur yang satu ini akan menentukan kemana arah ceritamu dibawa.

KONFLIK DAN ENDING

  • Dalam cerita yang kamu buat haruslah terdapat konflik di dalamnya. Konflik yang bagus dimulai dengan percikan kecil, kemudian membesar dan memuncak.
  • Hindari konflik yang dipaksakan. Konflik yang dipaksakan akan merusak alur dan akhir cerita. Buatlah senatural mungkin.
  • Jangan lupa siapkan juga ending yang tepat untuk mengakhiri cerita. Hindari ending yang klise, akan lebih baik jika ending juga dibuat senatural mungkin.
  • Gunakan akhir yang jelas untuk novel tanpa seri. Sebaliknya, ciptakan akhir yang mengantung untuk novel seri yang akan kamu tulis.

2. Proses Menulis Novel

Akhirnya kamu tiba pada proses yang paling ditunggu-tunggu. Proses menulis naskah pertamamu.
Setelah proses awal dan seluruh tahapannya sudah kamu lakukan, kamu berhak untuk maju ke proses yang penting ini. Sebab 60% syarat sudah kamu penuhi. Selanjutnya tinggal mewujudkannya dalam bentuk naskah.
Proses penulisan novel juga dibagi dalam dua tahap. Tahap drafting dan tahap editing.

Tahap Drafting

Drafting merupakan tahapan utama dalam menulis novel. Sebab tanpa melakukan tahap ini, kamu hanya akan berakhir pada angan-angan saja. Ide yang sudah terbangun bisa menguap dengan cepat kapan saja. Jadi jangan buang kesempatanmu dan lakukan sekarang juga.
  • Mulailah dari kalimat pembuka yang apik dan mengundang rasa penasaran. Bisa dimulai dengan deskripsi atau langsung pada konflik.
  • Gunakan diksi yang sesuai dengan cerita yang ingin kamu bangun. Jangan memaksakan diksi yang berlebihan. Pilih dan rangkai senatural mungkin.
  • Tentukan saat yang tepat untuk menutup paragraf lama dan membuka paragraf baru.
  • Bagi cerita dalam novelmu kedalam beberapa penggalan cerita atau chapter. Tidak perlu banyak-banyak, asalkan cerita bisa tersampaikan, sedikit juga tidak masalah.
  • Sematkan catatan kaki pada istilah-istilah khusus dalam novelmu. Tujuannya agar cerita tidak melebar dan pembaca memahami istilah tersebut.

Tahap Editing

Setelah naskah selesai ditulis, periksa kembali naskahmu. Bila perlu cetak naskahmu agar lebih mudah dikoreksi. Siapkan spidol berwarna untuk memberi tanda dan catatan.
  • Pastikan penulisan naskah sesuai dengan aturan EYD.
  • Buang atau perbaiki kata atau kalimat yang tidak efektif.
  • Ulangi beberapa kali sampai dirasa sudah cukup dikoreksi.
  • Lakukan perbaikan pada naskah yang sudah dikoreksi tadi.
  • Koreksi ulang naskah yang sudah diedit tadi. Jika dirasa sudah cukup maka naskahmu siap menuju proses dan tahapan berikutnya.

3. Proses Akhir Menulis Novel

Pada proses ini jantungmu akan dibuat deg-degan. Pertanyaan-pertanyaan kecil mulai timbul dan tenggelam di pikiranmu. Rasa campur aduk dan sensasi aneh perlahan mulai kamu rasakan.
Sebentar lagi novelmu akan masuk proses penyempurnaan dan tahap finishing. Namun bukan berarti naskahmu sudah mendapat jaminan pasti. Karena bagian ini biasanya dapat berkebalikan seratus delapan puluh derajat.
Proses akhir penulisan novel dibagi dalam dua tahap. Tahap proofreading dan tahap pengiriman naskah.

Tahap Proofreading

Proofreading adalah tahapan dimana naskah novelmu dinilai. Tujuannya untuk mendapatkan tanggapan, kritik, dan saran dari pembaca.
  • Sebaiknya cari proofreader yang bisa kamu andalkan dalam hal ini.
  • Cobalah minta orang terdekatmu untuk memberi penilaian. Misalkan keluargamu, sahabat, atau bahkan teman editor.
  • Minta mereka untuk membuat catatan kecil tentang testimoni mereka.
  • Kumpulkan semua testimoni tersebut dan simpulkan.
  • Jika dirasa ada yang perlu dibenahi maka lakukan. Jika tidak lewati saja.

Tahap Pengiriman Naskah

Tahap ini bisa dikatakan adalah tahap pamungkas. Tahap dimana kamu akan mengirimkan naskahmu pada penerbit. Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan dengan serius disini.
  • Pilih penerbit yang sesuai dengan jenis naskahmu. Tujannya agar naskahmu berpeluang besar diterbitkan.
  • Baca aturan pengiriman nasakah dan taati syarat yang disebutkan oleh penerbit tersebut.
  • Susun dengan rapi naskahmu. Bila perlu sudah dalam bentuk layout yang enak untuk dibaca.
  • Kirim sesuai petunjuk dan pastikan naskahmu sampai di meja redaksi.
  • Siapkan mentalmu kalau-kalau naskahmu diterima atau justru mendapat penolakan.
Bagaimana? Sudah dapat gambaran jelas tentang menulis novel bagi pemula? Jika sudah, lalu tunggu apalagi. Segera tulis, kurasi, dan terbitkan naskahmu.
PS: Jika kamu mengalami beberapa kendala, ada yang kurang jelas, atau apa pun yang ingin ditanyakan, sila buka obrolan melalui kontak kami.
SUMBER : http://omnibussenja.com/cara-menulis-novel-bagi-pemula-langkah-demi-langkah/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembahasan Mean,Median,Modus

Modus (Mo)  adalah Ukuran data yang sering muncul atau Frekuensi yang paling banyak. Median (Me)  Nilai tengah dari kumpulan data yang telah diurutkan, jika jumlah data Ganjil maka Nilai Median adalah satu nilai yang berada ditengah urutan, namun jika jumlah data Genap maka Mediannya adalah hasil penjumlahan dua nilai yang berada ditengah urutan data, kemudian hasilnya dibagi dua. Mean  adalah jumlah semua ukuran dibagi banyaknya ukuran atau jumlah semua data dibagi dengan banyaknya data. Menghitung Mean, Modus dan Median Data Tunggal Contoh Soal: Hasil ulangan mata pelajaran STATISTIKA yang didapat dari salah seorang murid, selama 1 semester, adalah: 8 , 8 , 7.5, 6.5 , 9 , 6 , 6.5 , 8 , 7.5 , 8 , 9 , 7 Berapa nilai rata-rata (Mean), Modus dan Median dari data tunggal diatas? Jawab : Mean (Nilai rata-rata) Mean = (8+ 8 + 7.5 + 6.5 + 9 + 6 + 6.5 + 8 + 7.5 + 8 + 9 + 7) : 12 Mean = 91 : 12 Mean = 7,53 Nilai rata-rata (Mean) yang didapat murid tersebut adalah: 7,3 Median Unt

Pertemuan

Pertemuan, Seperti bergantinya siang dan malam Seperti matahari yang digantikan bulan Seperti pelangi yang menggantikan hujan Pertemuan, Perpisahan menanti di depan Seperti kau dan aku Tidak semua pertemuan itu menyatukan

Kebiasaan buruk yang merusak gigi

Kebersihan mulut itu sangat penting. Memiliki gigi kuat dan sehat bikin senyum terlihat manis. Namun, ada beberapa kebiasaan buruk yang dapat merusak gigi. Jika dibiarkan, gigi akan mudah rapuh. Berikut adalah sembilan kebiasaan buruk yang dapat merusak gigi, seperti dilansirLifemojo. 1. Menggunakan gigi sebagai alat Sebagian orang menggunakan gigi sebagai alat membuka botol atau bungkus makanan. Hal itu dapat menimbulkan efek traumatis pada gigi. Alhasil, gigi jadi lemah dan keropos. 2. Mengunyah es Kebiasaan mengunyah es menyebabkan gigi patah. Jadi, berhenti melakukan hal ini dengan gigi. Biarkan es mencair sendiri dalam mulut. 3. Mengerikiti benda keras Beberapa orang memiliki kebiasaan jelek mengerikiti benda keras, seperti pensil atau pulpen. Hal itu berbahaya bagi kesehatan gigi. 4. Mengisap lemon Asam sitrat dalam lemon dapat menghancurkan mineral penting dari gigi dan mengikis permukaan luar gigi. 5. Menyikat gigi terlalu keras